Selasa, 27 Maret 2018

KEBUDAYAAN BETAWI


Budaya betawi


1. Bahasa
Dialek bahasa Betawi juga mencirikan perpaduan berbagai macam kebudayaan. Bahasa dari berbagai daerah lain di Nusantara dan budaya asing memberi kontribusi nan cukup dominan dalam pembentukan bahasa Betawi.
Bahasa Melayu contohnya. Karena banyaknya pendatang dari Sumatera dan Kalimantan Barat, bahasa Melayu sering digunakan di Betawi. Padahal, penduduk orisinil Betawi awalnya menggunakan bahasa Kawi. Mereka menduduki daerah sekitar pelabuhan Sunda Kalapa. Bahkan, bahasa Melayu pun turut digunakan oleh suku Sunda nan menempati wilayah ini.
Menurut sejarah, masuknya bahasa Melayu ke Betawi seiring dengan eksvansi kekuasaan Kerajaan Sriwijaya dari Sumatera menduduki Kerajaan Tarumanagara di Sundapura. Kerajaan Tarumanagara ditaklukkan sebab dinilai lalai. Saat dimintai pertolongan oleh Sriwijaya, Kerajaan Tarumanagara tak sungguh-sungguh menjaga perairan bahari nan berada di sebelah barat Sungai Cimanuk.
Wilayah perairan bahari sebelah barat Sungai Cimanuk dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya menyusul Perjanjian Damai Sriwijaya-Kediri nan dimediasi oleh China. Bersamaan dengan itu, bergerombolah pendatang dari Sumatera dan Kalimantan Barat ke pelabuhan Sunda Kalapa.
Selanjutnya, seperti digambarkan dalam naskah antik Bujangga Manik nan disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris, ada disparitas bahasa nan sangat mencolok antara nan digunakan oleh orang-orang di sekitar Batavia dan suku Sunda. Karenanya, awal abad ke-20, Belanda menyebut warga di sekitar Batavia sebagai etnis Betawi.
Akan tetapi, bahasa Sunda tetap bercokol di wilayah tersebut. Maka tidak heran bila banyaknya nama-nama daerah dan sungai nan masih kental dengan bahasa Sunda. Seperti Cideng berasal dari Cihideung. Lalu, berubah menjadi Cideung dan belakangan menjadi Cideng. Nama-nama Sunda lainnya di antaranya Ciliwung, Cilandak, Ancol, dan Pancoran.
Kini, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi nan digunakan di Jakarta. Untuk bahasa percakapan sehari-harinya penduduk Jakarta menggunakan bahasa Indonesia berdialek Betawi.






2. Kesenian
Kesenian Barat, Tionghoa, Arab, Melayu, dan Sunda sangat memengaruhi seni musik Betawi. Akan tetapi, bagaimanapun kuatnya pengaruh tersebut, rona musik nan dihasilkan tetap khas budaya Betawi.
Berikut ini beberapa jenis seni musik Betawi.
  1. Keroncong tugu berlatar belakang Portugis-Arab,
  2. Gambang kromong nan awalnya berasal dari seni musik orisinil Tionghoa,
  3. Tanjidor berlatarbelakang ke-belanda-an, dan
  4. Rebana berakar pada tradisi musik Arab.
Beberapa jenis seni tari Betawi.
  1. Tari samrah,
  2. Tari cokek,
  3. Tari zapin,
  4. Tari topeng betawi,
  5. Tari blenggo,
  6. Tari yapong dipengaruhi tari jaipong Sunda, dan
  7. Tari cokek.
Beberapa jenis seni peran Betawi
  1. lenong,
  2. tonil,
  3. shahibul hikayat (teater tutur),
  4. gambang rancang (teater tutur), dan
  5. wayang kulit Betawi.
  6. Biasanya melakonkan keseharian rakyat Betawi.

Cerita rakyat Betawi, berikut cerita rakyat Betawi nan cukup melegenda:
  1. Si Pitung (jawara Betawi),
  2. Serial Jagoan Tulen (jawara Betawi),
  3. Si Jampang (jawara Betawi),
  4. Nyai Dasima, menceritakan kehidupan ketika zaman kolonial,
  5. Mirah dari Marunda,
  6. Murtado Macan Kemayoran,
  7. Juragan Boing dan nan lainnya.





3. Senjata tradisional Betawi
Bendo atau golok dengan sarungnya terbuat dari kayu.


4. Sandang adat Betawi
Pakaian adat laki-laki orang Betawi berupa tutup kepala nan biasa disebut destar atau liskol. Baju jasnya menutup leher (jas tutup). Ke bawah mengenakan celana panjang batik. Selembar kain batik atau lockan melingkar pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Sandang adat wanitanya berupa kebaya dilengkapi selendang panjang nan menutup kepala serta kain batik.
Sedangkan baju pengantin pria terdiri dari sorban, jubah panjang, dan celana panjang. Komposisi ini banyak dipengaruhi kebudayaan Arab. Baik pengantin pria maupun pengantin wanita mengenakan terompah (alas kaki). Motifnya banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.
Kebudayaan China lebih mempengaruhi baju adat pengantin wanita. Si pengantin tampak anggun mengenakan yangko (penutup muka), dengan pakaian model encim dan rok panjang. Tampak peniti rante dan ikat pinggang dari bahan emas atau perak melengkapi busana.
Tamu undangan biasanya memakai hiasan gelang listering, serta cincin berbentuk belah ketupat.


5. Masakan Betawi
Bir pletok ialah minuman unik orang Betawi. Minuman nan diadopsi dari barat ini memiliki cita rasa tersendiri. Bir peletok berbahan dasar jahe, bisa menghangatkan dan menyehatkan badan. Disebut bir pletok, sebab syahdan saat dimasak bir ini mengeluarkan bunyi "pletak-pletok".
Sementara jenis makanan tradisional khas etnik Betawi di antaranya sayur babanci (sayur 1.000 bumbu), gado-gado, geplak, dan kerak telor.








6. Prosesi pernikahan adat Betawi
Berikut ini prosesi unik pernikahan adat Betawi:
  1. Bawaan pengantin pria
Bawaan wajib bagi mempelai pria terdiri atas sirih lamaran sebagai simbol menghormati pihak perempuan, maket masjid sebagai pesan kepada pihak wanita buat tak lupa beribadah. Bawaan wajib lainnya ialah kekudung, mahar (mas kawin), pesalinan, dan petise. Pesalinan berupa baju wanita dan roti buaya. Sedangkan petise ialah kotak berisi sayur mayur atau bahan mentah buat pesta.
  1. Roti buaya
Buaya menjadi simbol kesetiaan. Dengan menjunjung kesetiaan pasangan akan abadi dan tak berpoligami. Pasangan ini juga selalu mencari makan bersama-sama.
Itulah makna nan terdapat pada simbol sepasang roti buaya. Terkadang disertakan juga roti buaya kecil. Hal ini menunjukkan simbol anak kedua pengantin kelak.
  1. Arak-arakan pengantin
Saat akan melakukan akad nikah, mempelai pria dikawal bak seorang raja. Mempelai pria juga diiringi rombongan nan membawa seserahan. Ondel-ondel, tanjidor , marawis, dan dua pemuda nan membawa bunga kelapa (lambang kemakmuran) turut meramaikan suasana. Posisinya berada di bagian depan.
Begitu rombongan tiba akan disambut dengan letusan petasan, penanda akan diselenggarakan hajat besar.
  1. Buka palang pintu
“Buka palang pintu” ialah sebuah prosesi nan dilewati mempelai pria sebelum akad nikah. Maksudnya sebagai ujian bagi mempelai pria agar diterima menjadi calon suami. Dalam prosesi ini, utusan keluarga pria dan wanita saling berbalas pantun dan adu silat.










7. Rumah khas etnik Betawi
Rumah tradisional etnik Betawi lazimnya terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama kawasan publik yaitu ruang tamu atau amben. Kedua kawasan privat yakni ruang tengah dan kamar atau pangkeng. Ketiga kawasan servis yaitu dapur atau srondoyan.
Dalam arsitektur Betawi dikenal adanya balaksuji. Keberadaan konstruksi tangga nan banyak ditemukan pada jenis rumah anjung ini dinilai sakral. Sebab, jika ada orang nan melewati balaksuji diartikan menuju kesucian.
Dilihat dari bentuknya, berikut ini beberapa rumah etnik Betawi.
  1. Rumah joglo
Bentuk atapnya menjulang ke atas dan tumpul. Tak jauh berbeda dari rumah joglo Jawa. Rumah joglo memiliki dua serambi. Serambi belakang buat menerima tamu perempuan dan serambi depan buat menerima tamu laki-laki. Pintu masuknya terdapat di samping.
  1. Rumah kebaya
Disebut rumah kebaya, sebab tampak sampingnya berlipat-lipat seperti lipatan kebaya. Rumah nan memiliki beberapa pasang atap ini sebagai simbol penduduk Jakarta. Artinya, terdiri atas berbagai suku bangsa.
  1. Rumah panggung
Rumah anjung terbuat dari kayu. Rumah etnik Betawi pada sekitar abad 15-16 ini, mirip dengan rumah adat Melayu. Rumah anjung didesain agar mampu menahan banjir nan sewaktu-waktu datang. Biasanya banyak ditemukan di daerah berawa atau di pesisir pantai Marunda.
  1. Rumah bapang dan gudang
Rumah etnik Betawi nan berbentuk segi empat polos dan sederhana. Jika atap rumah bapang berbentuk pelana tak penuh dan lebar, rumah gudang aapnya berbentuk pelana utuh.








8. Boneka maskot Betawi
Ondel-ondel ialah kesenian rakyat Betawi nan akhirnya menjadi “maskot” kota Jakarta. Para pakar menegaskan boneka ondel-ondel sudah ada sejak berabad-abad lalu. Boneka raksasa berangka bambu setinggi 2,5 meter ini dibuat buat keperluan upacara. Ondel-ondel dipercaya memiliki kekuatan gaib. Tugasnya menjaga keselamatan kampung beserta isinya. Karenanya, ondel-ondel selalu dihadirkan tatkala melakukan upacara higienis desa atau sedekah bumi.
Zaman terus berkembang. Kini, ondel-ondel berfungsi sebagai pemeriah suasana. Baik pada arak-arakan penganten sunat, perkawinan, peresmian, maupun pawai. Selain itu, tentunya menjadi “maskot” DKI Jakarta.

BUDAYA ISLAM DI NUSANTARA


Kebudayaan islam di nusantara



Pengaruh Islam dalam kebudayaan nusantara telah berlangsung sejak beberapa abad yang lampau. Proses akulturasi antara nilai-nilai keislaman yang masuk melalui jalur perdagangan dari Gujarat dengan unsur-unsur budaya lokal menghasilkan karakter yang khas pada kebudayaan masyarakat muslim di Indonesia.

Kombinasi antara dua entitas budaya yang berbeda ini, di samping juga unsur-unsur kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk sebelumnya dan kebudayaan barat yang masuk pada era kolonial, menghasilkan keragaman budaya yang sangat kaya.

Seiring waktu, kekayaan budaya ini mengalami pasang dan surut, sehingga berbagai upaya pelestarian dibutuhkan agar tidak ditelan zaman. Hal inilah yang mendasari munculnya gagasan pendirian Museum Istiqlal di kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah. Museum yang berdiri berdampingan dengan Museum Bayt Al-Qur'an ini sejak awal dicita-citakan untuk merepresentasikan kekayaan karya seni budaya Indonesia bernapaskan Islam.

Keragaman suku membuat peninggalan budaya Islam di setiap daerah di Indonesia masing-masing memiliki warna tersendiri. Hal ini terlihat dari banyaknya koleksi benda peninggalan dari berbagai daerah yang ditampilkan di museum ini. Benda-benda peninggalan yang terdiri dari karya arsitektur, senjata, manuskrip, hiasan, busana, beraneka jenis kerajinan tangan, dan karya seni kaligrafi diharapkan dapat membuka mata masyarakat awam akan kekayaan budaya Islam yang dimiliki nusantara.

Di antara koleksi museum ini antara lain arsip foto arsitektur masjid-masjid di berbagai pelosok tanah air. Di samping itu, ditampilkan pula beraneka jenis pakaian tradisional yang mencerminkan pengaruh keislaman yang kuat seperti busana tradisional Aceh, aneka tenun songket dari beberapa daerah di Sumatera, dan aneka motif tekstil baik tradisional maupun kontemporer. Terdapat pula beberapa naskah kuno berbahasa arab, berbagai guci tanah liat, dan replika batu nisan yang menjadi bukti awal eksistensi keberadaan masyarakat Islam di Indonesia.

CINTA KASIH

KASIH SAYANG  SEORANG AYAH

Suatu hari saat diriku masih kecil, ketika aku masih berumur 3-4 tahunan. Aku belum kenal sama sekali akan suara “burung”, hanya saja aku mengerti namanya.
Dihari pagi yang cerah ini, aku diajak oleh Ayahku keluar rumah, di taman tepatnya. Duduk di taman dengan merasakan kesejukan pagi hari yang cerah ini.

Suatu ketika, Aku mendengar suara yang belum pernah dan belum Aku dengar sama sekali, Aku heran. Di sinilah Aku bertanya “Ayah, suara apa ini?” dengan rasa heranku. Ayah menjawab “Itu suara burung, nak”. Aku terdiam, dalam hatiku berkata “sungguh indah suara burung itu”, dan Aku mengungkapkannya kepada Ayah apa isi hatiku tadi.

Setelah beberapa menit kemudian, Aku mendengar sebuah suara hewan yang indah, suara itu berasal dari atas langit. Aku pun bertanya kepada Ayah “Ayah, suara apakah itu? suara itu sangat indah”. Ayah menjawab “Itu suara burung anakku”. Aku dan Ayah masih berada di taman.

 Beberapa menit kemudian Aku bertanya lagi, karena Aku mendengar suara yang indah sekali “Ayah, suara apa itu?” dengan penuh keheranan. Dengan senang hati Ayah menjawab “Itu suara burung sayang..” Aku terdiam, dan beberapa puluh-puluh kali dan pertanyaan Aku selalu sama, Ayah selalu menjawab dengan penuh kesabaran dan kasih sayang seorang Ayah.


Terasa sudah lama, Ayah mengajak Aku pulang. Di rumah Aku selalu diberi kasih sayang yang sangatlah besar sekali oleh kedua orangtuaku.
Setelah beberapa tahun kemudian, Aku menginjak umur 18 tahun. Kini Aku lebih dewasa, mengerti apa yang ada di dunia ini. 
                    Kini Ayahku telah menginjak umur lanjut usia, Ayahku tak bisa melihat karena 3 tahun yang lalu Ayahku kecelakaan ketika pulang dari meetingnya, dan disitulah Ayahku harus kehilangan matanya. Tetapi, setelah 1 tahun kejadian itu, Ayah tetap saja bekerja walau tak secepat dulu. Ayah selalu diantar jemput oleh sopir dan orang yang selalu ada disaat Ayah bekerja.

Ketika Ayah sedang cuti, Aku mengajak Ayah untuk keluar rumah, seperti halnya ketika Aku masih balita. Aku mengajak Ayah di sebuah taman yang sangatlah sejuk, karena Ayah sangatlah suka dengan keindahan dan kesejukan yang ada di taman. Aku duduk di samping Ayah dan menemaninya.
Suatu ketika ada segerombol burung yang lewat di atas langit dan melewatiku dan juga Ayah. Burung itu mengeluarkan suaranya yang sangat indah. Ayah bertanya kepadaku “Nak, suara apa itu?” Aku menjawab seperti halnya Ayah dulu “Itu suara burung, Ayah”. Ayah pun mengangguk. Tak lama kemudian, Ayah bertanya kembali “Suara apa itu, Nak?” terdapat burung yang lewat, Aku menjawabnya “Suara burung itu, Ayah” dengan agak sedikit kesal 2 kali Ayah bertanya dengan pertanyaan yang sama.
                Aku pun kesal dan marah membentak Ayah. Dengan rasa keegoisanku, Aku masih mengendalikan amarahku itu. Tak lama kemudian Ayah bertanya beberapa kali kepadaku dan akhirnya kesabaranku hilang, Aku menjawab dengan penuh rasa kesal, amarah, egois dan nada tinggi (campur aduk) “Ayah sudah dibilangin dari tadi itu suara burung Ayah, tanya mulu. Capek tau gak Ayah jawabnya” dengan rasa penuh kesal Aku meninggalkan Ayah sendiri di taman, sedangkan Aku pergi ke suatu tempat dan menangis di sana.

Ayah yang sedang berada ditaman merasakan kepedihan yang sangat mendalam di hati, Ayah menangis dalam hati berkata “Nak, maaf kalau Ayah membuat kamu kesal dan merepotkanmu. Andai kamu tahu beberapa puluh kamu bertanya kepada Ayah, Ayah selalu menjawab dengan penuh kesabaran dan keikhlasan agar kamu mengerti. Ayah minta maaf jika Ayah punya salah. Tolong maafkan Ayah ya Nak”. Ucap Ayah dalam hati.
Tak lama kemudian Ibu datang menghampiri Ayah di taman karena Ibu khawatir sudah beberapa jam belum pulang. Ibu melihat Ayah sendiri dengan pipi dipenuhi dengan air terlihat seperti Ayah selesai mencuci muka. Ibu segera membawa Ayah pulang ke rumah.

Setelah beberapa menit Ayah dibawa kembali ke rumah bersama Ibu, Aku kembali di taman Aku pikir Aku akan minta maaf kepada Ayah dan membawanya kembali pulang ke rumah, ternyata sudah tidak ada Ayah di taman itu.    Aku panik, segera Aku mencari Ayah dan setiba di rumah ternyata sudah ada di rumah, Ayah. Aku menghela napas dalam-dalam dan segera minta maaf kepada Ayah, Ayah memaafkan Aku. Dan tak lama kemudian Ayah dipanggil oleh sang pencipta, Aku menangis, Ibu, dan juga keluargaku lainnya. Dalam hatiku berkata “Alhamdulillah.. Aku masih diberi kesempatan untuk meminta maaf kepada Ayah”.

Dan disaat itulah Aku diceritakan tentang masa kecilku oleh Ibu Aku. Aku menangis, dan saat itulah Aku mulai selalu menjaga Ibu Aku dengan sebaik-baiknya. Di situlah Aku mendapatkan sebuah pengalaman yang tak akan Aku lupakan dalam hidupku. Aku berjanji akan menjaga Ibu dengan sepenuh hati, membuatnya bangga terhadap Aku.
Jangan pernah kau sekali-kali membantah kedua orangtua karena kapan pun dan di manapun ia sangat menyayangimu

Audit Teknologi Sistem Informasi

  Audit Teknologi Sistem Informasi          1.    Sebutkan dan jelaskan minimal 5 lembaga-lembaga yang melakukan audit sistem    informasi d...